Perilaku bicara anak yang kasar
Banyak orang tua sering lupa kalau anak
adalah pendengar yang aktif dan peniru yang baik. Anak pada usia dini memliki
daya tangkap dan daya ingat yang kuat. Jika orang tua sering menggunakan
kata-kata kasar dan umpatan, demikian pula hal itu akan dilakukan oleh
anak-anak. Mereka pun akan menyumpah dengan nada suara seperti yang orang tua
mereka lakukan. Anak-anak sering menangkap kata-kata kasar dan umpatan yang didapat atau didengar dari teman-teman
bermain, sama seperti anak menangkap kata-kata kasar lain dari orang tua.
Anak pada usia dini belum bisa membedakan
mana yang baik dan tidak baik untuk di ucapkan. Mereka cenderung mengikuti apa
yang didapat dari lingkungan sekitar. Perlunya pengawasan khusus untuk mendidik
tingkah laku dan bahasa bicara pada seorang anak. Lingkungan yang buruk dapat
membentuk sifat dan kebiasaan anak berkata kasar.
Sebaiknya para
orang tua harus memahami apa yang menjadi sebab anak suka berbicara kasar. Dengan memahami hal tersebut maka kita akan
lebih mudah untuk melakukan pencegahan agar anak tidak suka latah dengan
kata-kata yang tidak layak diucapkan oleh anak kecil. Setidaknya ada beberapa faktor yang
menyababkan anak-anak berkata kasar atau tidak sopan, yaitu :
1.
Faktor internal
a. Keinginan melepaskan emosi
Emosi yang
muncul karena kekesalan ataupun rasa marah pada diri anak bisa diucapkan dengan
berupa kata yang tidak sopan. Dimana katat-kata itu muncul karena kebiasaan,
tanpa disadari dia telah mengucapkan kata-kata yang kasar.
b. Keinginan untuk mendapat perhatian
Seorang anak
mengucapkan kata kasar, bisa juga disebabkan kurangnya perhatian orang tua. Sekalipun
itu berupa teguran, seorang anak hanya berpikir untuk mendapatkan perhatian
lebih.
c. Keinginan memberontak
Pengekangan yang
terlalu berlebihan atau merasa terlalu ditekan dapat berakibat keinginan memberontaknya
seorang anak. Walau hanya sekedar berkata kasar sebagai wujud atau maksud dari
tidak setuju atas peraturan yang menurutnya tidak adil.
2.
Faktor eksternal
a.
Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
yang sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian anak dan merupakan
lingkungan utama dari diri seseorang.
Segala aktifitas yang diucapkan oleh lingkungan keluarganya akan sangat
mudah untuk direkam dan diingat dalam memori anak. Makanya sangat wajar apabila anak berbicara kasar
maka yang akan menjadi pertanyaan adalah bagaimana orang tuanya memberikan
contoh perkataan di depan anaknya. Bisa
jadi anak hanya meniru kata-kata kasar yang terbiasa diucapkan oleh orang
tuanya.
b. Lingkungan sekitar rumah
Lingkungan di
sekitar rumah memang tidak bisa kita kendalikan secara penuh. Kumpulan dari
berbagai anak-anak dengan latar belakang dan pendidikan yang berbeda juga mampu
untuk membentuk cara berkata anak. Oleh
karena itu lingkungan yang sehat merupakan sebuah kebutuhan yang mutlak
disediakan untuk membantu perkembangan anak.
c. Media
Media yang terus tumbuh dan mudahnya
konten hiburan untuk disasksikan mulai dari orang tua hingga anak kecil. Terlebih
kurangnya filterisasi dari media baik itu konten yang bermuatan positif ataupun
negatif tidak tersaring secara baik., Merupakan hal yang mampu membentuk pola
berpikir anak. Termasuk kata-kata yang sering terdengar dalam sebuah tayangan
televisi. Umumnya kata-kata kasar akan kita dengar dalam adegan sinetron ataupun
film yang bernuansa kekerasan. Tapi
anehnya juga mengapa anak malah merekam kata-kata yang tidak baik tersebut.
Dari faktor-faktor tersebut maka
diharapka orang tua harus sering melihat
dan mengontrol perkembangan anak.
Sesekali awasi dari kejauhan tingkah laku anak kita. Bisa dengan menanyakan kepada teman
terdekatnya ataupun dengan mengawasi anak secara langsung.
Orang tua
kadang cemas jika mendengar si anak menggunakan kata-kata kasar. Orang tua akan
merasa malu, khawatir akan disalahkan karena si anak akan mengajarkan kata-kata
kasar pada anak lain. Orang tua juga khawatir umpatan ini akan menganggap
bahasa seperti ini mencerminkan seluruh keluarga dan orang-orang akan
beranggapan bahasa seperti itu digunakan dan diizinkan dalam rumah. Karena
ketakutan tersebut banyak orang tua menjadi marah dan bereaksi dengan keras
ketika anak menggunakan kata-kata kasar.
Sebagai orang tua juga harus berhati-hati untuk tidak menyalahkan anak atas
kecenderungan untuk meniru apa yang didengarnya.
Psikolog, Maesera Idul Adha, Psi dari RS
Fatmawati Jakarta mengatakan perilaku suka meniru melekat pada anak usia
prasekolah. Apa yang dilihat atau didengar di lingkungannya akan ditiru anak.
Begitu ada sesuatu yang baru di lingkungan, termasuk kata kasar atau jorok,
akan cepat diadposinya. Kemampuan anak prasekolah memelajari hal baru
berkembang dengan pesar. Anak begitu bersemangat mengekplorasi berbagai hal di
lingkungan.
Anak suka berkata kasar termasuk kedalam
masalah moral, psikologis dan social. Manakala kata-kata negatif itu ditujukan
kepada diri sendiri atau orang lain, maka akan merusak moral dan psikologisnya.
Ia dapat menjadi sosok yang tidak percaya diri, emosional, suka menyalahkan hal
lain dan nantinya akan menyulitkannya untuk berkembang.
Tentunya
orang tua tak boleh berdiam diri. Orang tua perlu meluruskan sikap atau
perilaku anak agar tidak menimbulkan hal negatif lain. Apalagi jika anak
menganggap, mengucapkan kata kasar dan kasar adalah hal biasa saja. Ada baiknya
langkah bijak yang bisa diambil para orang tua untuk mengatasinya sebagai
berikut:
a. a. Bimbing dan beri pengarahan
Terus beri bimbingan dan mengarahkan
anak dengan lemah lembut. Pendidikan dini adalah hal wajib yang perlu orang tua
berikan kepada anak.jalin komunikasi yang baik dengan isi pembicaraan yang
bermanfaat. Dapat juga dilakukan dengan memberikan kisah-kisah atau cerita yang
berbentuk moral.sehingga anak dapat menerimanya dengan suka rela tanpa paksaan,
karena paksaan secara langsung dapat membuat anak berpikir bahwa dirinya
ditekan. Buat si anak merasa nyaman dan berpikir secara positif.
b. b. Beri pengawasan saat bermain
Mungkin dengan menghindari
lingkungan yang kurang baik dapat anda lakukan tapi anda juga tidak bisa .
Namun Anda tak bisa terus menerus "mensterilkan" lingkungan anak.
Lambat laun akan ada pengaruh dari lingkungan luar yang tidak sesuai dengan
nilai positif yang ditanamkan di rumah.Sulit untuk mencegah hal ini terjadi.
Yang bisa Anda lakukan adalah, dengan sabar dan telaten menjelaskan kepada anak
bahwa kata-kata kasar dan kasar itu tidak pantas untuk diucapkan. Cobalah awasi
anak dengan bijak saat bermain di lingkungan rumah, ajari dia dalam menerima
hal-hal baru yang didapat dari teman-teman
bermainnya.
c. c. Tak perlu marah
Berusahalah bersikap wajar dan
tidak memarahi anak. Jangan mendramatisasi keadaan. Kemarahan terkadang justru
membingungkan anak dan bukan menjadi cara efektif untuk mencegah anak tidak
mengucapkan kembali kata kasar dan jorok tersebut. Dalam beberapa kasus, anak
yang kurang mendapat perhatian, justru akan mengulangi hal yang tidak disukai orang
tua agar ia dimarahi. Baginya, dimarahi orang tua menjadi salah satu bentuk
perhatian.
Bila tujuan anak adalah
mendapatkan perhatian orang tua, atau mendapatkan kesenangan dari membuat orang
terkejut, cara mengabaikan mungkin cukup ampuh menghentikan kebiasaan anak
bicara kasar. Jadi, saat anak mengeluarkan kata-kata kasar, orang tua tidak
perlu memelototi anak, berteriak, atau memukul anak, melainkan cukup
mengalihkan pandangan ke arah lain atau kembali menggeluti aktivitas/kesibukan
yang sedang dikerjakan.
d.
d. Jelaskan
arti katanya dan buat kesepakatan
Beri dia pemahaman, coba tanyakan pada anak
apa maksudnya mengucapkan kata tersebut. Mungkin ia tak bisa menjelaskannya.
Artinya ia memang tidak paham apa arti kata kasar dan jorok tersebut, dan belum
sadar kalau kata-kata itu dapat menyakiti orang lain. Tugas orang tua adalah
menggali pemahaman anak mengenai kata tersebut dan mencari tahu alasan ia
melontarkannya, lalu meluruskan perilaku yang tak pantas tersebut.
Bila anak masih saja mengulangi
kata kasar, meski sudah dinasihati berulang kali, buatlah kesepakatan. Berikan
hukuman yang disepakati bersama, namun jangan memberikan hukuman fisik. Bentuk
hukuman yang disarankan bagi anak usia prasekolah adalah time-out. Anak diminta
duduk diam di pojok ruangan selama tiga menit atau tegaskan bahwa Anda tidak
mau berbicara dengan anak selama tiga menit. Atau anda bisa dengan tidak
memberikan izin untuk bermain mainan favoritnya.
e. e. Mengajarkan ekspresi emosi yang lebih tepat
Bila
anak mengeluarkan kata-kata kasar tiap kali ia marah, ajarkan dia cara
mengekspresikan emosi yang lebih baik, misalnya dengan berbicara asertif, yaitu
menyampaikan kepada orang lain tentang ketidaksetujuan kita terhadap
perilakunya yang membuat kita merasa tidak nyaman. Anak yang masih kecil
biasanya kesulitan untuk merumuskan bagaimana perasaannya, padahal mengenali
perasaan beserta penyebab timbulnya perasaan merupakan langkah untuk bisa
mengelola emosi secara baik. Oleh karena itu, ketika melihat anak sedang
diluapi perasaan marah atau frustrasi, orang tua bisa membantu membacakan
perasaannya dan menjelaskan sebab timbulnya perasaan tersebut.
f. f. Menyatakan ketidaksetujuan
Nyatakan bahwa Anda tidak senang
bila mendengar kata-kata itu keluar dari mulut anak. Beri tahu anak bahwa
kata-kata yang buruk bisa mencerminkan bahwa orang yang mengatakannya adalah
orang yang tidak sopan, atau tidak tahu aturan, sehingga jika ia
menggunakannya, orang lain bisa mengira dia anak yang tidak sopan. Bisa juga
mengatakan kepada anak, “Teman-temanmu mungkin pakai kata-kata itu, tapi kita
tidak,” atau “Mama tidak pernah marahi kamu pakai kata-kata itu, jadi mama juga
tidak mau kalau kamu pakai kata-kata itu untuk marah”.
g. g. Menggunakan metode pemberian hadiah
Jika
anak sudah lama terbiasa berbicara kasar, sukar baginya untuk langsung berhenti
total menggunakan kata-kata kasar tersebut. Dalam keadaan ini, lebih baik orang
tua mengadakan perjanjian dengan anak, yaitu bahwa jika dalam waktu yang
ditentukan anak tidak berbicara kasar, anak mendapat poin, poin yang terkumpul
kemudian ditukar dengan hadiah bila jumlahnya mencapai target. Sebagai contoh,
jika dalam sehari anak tidak berbicara kasar, anak mendapat satu tanda centang
yang ditulis dalam tabel, di akhir minggu, jika jumlah tanda centang yang
diperoleh anak mencapai 5, anak mendapat coklat kesukaannya. Hadiah bisa juga
berupa aktivitas yang disukai anak, misalnya bepergian ke tempat wisata, atau
bisa juga berupa izin melakukan suatu hal yang diinginkan anak, misalnya orang
tua memberikan izin untuk bergadang di akhir pekan menonton film sampai pukul
23.00 malam.
Berdasarkan analisa dari lingkungan sekitar bahwa orang-orang sekitar
yang ditemui anak sehari-hari adalah orang yang tak dapat mengendalikan diri
saat marah sehingga suka memaki-maki dengan kata kasar, anak tidak belajar
mengembangkan pengendalian diri yang baik, akhirnya anak pun menjadi pribadi
yang sulit mengendalikan diri untuk tidak berkata kasar saat marah. Anak
berkata kasar atau jorok bisa juga karena ia menirunya dari teman di sekolah, sekadar
iseng, atau saat ia merasa marah dan mengetahui bahwa kata tadi bisa memancing
kekesalan orang lain, atau hanya karena sedang mempelajari kata-kata yang baru
dan senang dengan bunyi kata itu tanpa mengetahui artinya.
Seharusnya sebagai orang tua atau
orang dewasa harus tanggap terhadap perkembangan dan keseharian anak apabila
ada yang sekiranya aneh atau mengganjal pada anak harus segera ditindak lanjuti
agar anak bisa terkontrol dan segera ditangangani,orang tua harus memberikan
dan mendukung anak sepenuhnya untuk berubah menjadi baik. Selain itu komunikasi
orang tua dan anak harus selalu terjaga sehingga anak merasa dirinya aman dan
selalu ada yang merhatikan sehingga anak tidak mencari perhatian diluar yang
banyak pengaruh negatifnya terhadap perkembangan anak.
Adapun
solusi-solusi yang dijelasakan didapat dari informasi-informasi dari para orang
tua dan beberapa web yang terpercaya. Yang paling penting dari pendidikan anak
menurut saya adalah cara orang tua menunjukan cara kasih sayang dan perhatian
yang tulus, karena seorang anak mempunyai perasaan yang sangat peka. Kasih sayang
adalah metode yang paling natural dalam sebuah kehidupan karena kasih sayanglah
yang membuat dunia ini menjadi lebih indah untuk ditempati.
Semoga penulisan ini dapat bermanfaat dan diterapkan secara baik. bila ada penulisan atau salah kata mohon dimaklumi. Terima kasih atas informasi dan solusi baik itu sumber refrensi berupa media internet maupun lingkungan sekitar.
http://ndesssss.blogspot.co.id/2013/12/makalah-anik-lestari.html
http://www.al-maghribicendekia.com/2013/03/penyebab-dan-mengatasi-anak-bicara-kasar.html
http://female.kompas.com/read/2011/10/27/08573574/6.Langkah.Mengatasi.Anak.Berkata.Kasar.